Kota Madiun adalah sebuah kota di Provinsi Jawa
Timur, Indonesia. Kota ini terletak 169 km sebelah barat Kota Surabaya,
atau 114 km sebelah timur Kota Surakarta. Di kota ini terdapat pusat industri kereta api (INKA).
Madiun dikenal memiliki Lapangan Terbang Iswahyudi, yakni salah satu
pangkalan utama AURI, meski sebenarnya terletak di Kabupaten Magetan.
Geografis
Madiun berada pada ketinggian 63 meter. Kota Madiun hampir berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Madiun, serta dengan Kabupaten Magetan di sebelah barat daya. Kali Madiun mengalir di kota ini, merupakan salah satu anak sungai terbesar Bengawan Solo.
Madiun berada pada ketinggian 63 meter. Kota Madiun hampir berbatasan sepenuhnya dengan Kabupaten Madiun, serta dengan Kabupaten Magetan di sebelah barat daya. Kali Madiun mengalir di kota ini, merupakan salah satu anak sungai terbesar Bengawan Solo.
Sejarah
Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat dimaknai pertama secara segi bahasa Madiun bisa diartikan dari kata Medi (hantu) dan Ayun-ayun (berayunan) maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan babad tanah Madiun terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Kedua karena nama keris yang digunakan oleh Ronggo Jumeno yaitu keris Tundhung Medhiun. Namun pada mulanya bukan dinamakan Madiun, tetapi Wonosari. Pada dasarnya Madiun Merupakan sebuah wilayah di bahwah kekuasaan Mataram, dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang sangat strategis mengingat wilayahnya terletak ditengah-tengar perbatasan dengan kerajaan Kadiri (Doho). Oleh karenanya pada masa pemerintahan Mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh Retno Dumilah. Beberapa peninggalan kerajaan Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan Kuncen, dimana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Patih Wonosari selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak disekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat. Kota Madiun dahulu merupakan pusat dari Karesidenan Madiun, yang meliputi wilayah Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur, secara kultural Madiun lebih dekat ke budaya Jawa Tengahan (Solo-Jogja), karena lebih dekat secara geografis. Pada tahun 1948, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun, yang dipimpin oleh Muso.
Madiun merupakan suatu wilayah yang dirintis oleh Ki Panembahan Ronggo Jumeno atau biasa disebut Ki Ageng Ronggo. Asal kata Madiun dapat dimaknai pertama secara segi bahasa Madiun bisa diartikan dari kata Medi (hantu) dan Ayun-ayun (berayunan) maksudnya adalah bahwa ketika Ronggo Jumeno melakukan babad tanah Madiun terjadi banyak hantu yang berkeliaran. Kedua karena nama keris yang digunakan oleh Ronggo Jumeno yaitu keris Tundhung Medhiun. Namun pada mulanya bukan dinamakan Madiun, tetapi Wonosari. Pada dasarnya Madiun Merupakan sebuah wilayah di bahwah kekuasaan Mataram, dalam perjalanan sejarah Mataram, Madiun memang sangat strategis mengingat wilayahnya terletak ditengah-tengar perbatasan dengan kerajaan Kadiri (Doho). Oleh karenanya pada masa pemerintahan Mataram banyak pemberontak-pemberontak kerajaan Mataram yang membangun basis kekuatan di Madiun. Seperti munculnya tokoh Retno Dumilah. Beberapa peninggalan kerajaan Madiun salah satunya dapat dilihat di Kelurahan Kuncen, dimana terdapat makam Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno, Patih Wonosari selain makam para Bupati Madiun, Masjid Tertua di Madiun yaitu Masjid Nur Hidayatullah, artefak-artefak disekeliling masjid, serta sendang (tempat pemandian) keramat. Kota Madiun dahulu merupakan pusat dari Karesidenan Madiun, yang meliputi wilayah Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Meski berada di wilayah Jawa Timur, secara kultural Madiun lebih dekat ke budaya Jawa Tengahan (Solo-Jogja), karena lebih dekat secara geografis. Pada tahun 1948, terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh PKI di Madiun, yang dipimpin oleh Muso.
Khas
Madiun terkenal dengan produk unggulannya makanan Brem. Salah satu makanan khas Madiun adalah Pecel Madiun, serta Sambel Pecel Madiun. Kota Madiun juga merupakan pelestari budaya tradisional, yaitu Pencaksilat. Dimana merupakan salah satu kekayaan seni beladiri di Indonesia. Bentuk-bentuk pelestarian itu seperti masih adanya berbagai organisasi pencak silat seperti Setia Hati Winongo dan juga Setia Hati Terate yang dapat dikatakan sebagai organisasi pencak silat terbesar di Indonesia, yang memiliki jaringan-jaringan luas.
Madiun terkenal dengan produk unggulannya makanan Brem. Salah satu makanan khas Madiun adalah Pecel Madiun, serta Sambel Pecel Madiun. Kota Madiun juga merupakan pelestari budaya tradisional, yaitu Pencaksilat. Dimana merupakan salah satu kekayaan seni beladiri di Indonesia. Bentuk-bentuk pelestarian itu seperti masih adanya berbagai organisasi pencak silat seperti Setia Hati Winongo dan juga Setia Hati Terate yang dapat dikatakan sebagai organisasi pencak silat terbesar di Indonesia, yang memiliki jaringan-jaringan luas.
Transportasi
Madiun berada di jalur utama Surabaya-Yogyakarta. Kota ini juga menjadi persimpangan jalur menuju Ponorogo dan Pacitan ke arah selatan. Angkutan antarkota dilayani oleh bus dan kereta api. Madiun dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Stasiun kereta api Madiun merupakan yang terbesar di kawasan Jawa Timur bagian barat, dan di terdapat pusat industri kereta api (INKA).
Madiun berada di jalur utama Surabaya-Yogyakarta. Kota ini juga menjadi persimpangan jalur menuju Ponorogo dan Pacitan ke arah selatan. Angkutan antarkota dilayani oleh bus dan kereta api. Madiun dilintasi jalur kereta api lintas selatan Pulau Jawa. Stasiun kereta api Madiun merupakan yang terbesar di kawasan Jawa Timur bagian barat, dan di terdapat pusat industri kereta api (INKA).
Administratif Daerah
Kota Madiun terdiri atas 3 kecamatan, yaitu Kartoharjo, Manguharjo, dan Taman.
Kota Madiun terdiri atas 3 kecamatan, yaitu Kartoharjo, Manguharjo, dan Taman.
- Kecamatan Kartoharjo
Jl.Pelitatama 54
(0351-455844 & 495663)
yang membawahi:No. Unit Kerja Alamat No.Telp 01. Kelurahan Kartoharjo Jl.Sulawesi 16 0351-458909 02. Kelurahan Oro-oro Ombo Jl.Letjend. S.Parman 22 0351-467376 03. Kelurahan Klegen Jl.Thamrin 30 0351-452345 04. Kelurahan Sukosari Jl.Basuki Rahmat 20 0351-467041 05. Kelurahan Rejomulyo Jl.Manggala Mulya 3 - 06. Kelurahan Pilangbango Jl.Pilang Widya 1 0351-494006 07. Kelurahan Kanigoro Jl.Sri Widodo 1 0351-465005 - Kecamatan Manguharjo
Jl.Gajahmada 22
(0351-463123)
yang membawahi:No. Unit Kerja Alamat No.Telp 01. Kelurahan Manguharjo Jl.Hayam Wuruk 62 0351-494343 02. Kelurahan Tawangrejo Jl.Tawang Sakti 57 0351-468922 03. Kelurahan Kelun Jl.Pepaya 14 0351-457399 04. Kelurahan Sogaten Jl.Puspo Warno 16 0351-455700 05. Kelurahan Patihan Jl.Mendut 55 0351-455999 06. Kelurahan Ngegong Jl.Keningar 12 0351-468770 07. Kelurahan Winongo Jl.Gajahmada 18 0351-492587 08. Kelurahan Madiun Lor Jl.Candisewu 4 0351-497046 09. Kelurahan Pangongangan Jl.Anjasmoro 18 0351-452799 10. Kelurahan Nambangan Lor Jl.Merpati 75 0351-493137 11. Kelurahan Nambangan Kidul Jl.Mliwis 36 0351-453099 - Kecamatan Taman
Jl.Banjarwaru
(0351-463297)
yang membawahi:No. Unit Kerja Alamat No.Telp 01. Kelurahan Taman Jl.Asahan 48 0351-451399 02. Kelurahan Pandean Jl. Serayu Timur 0351-497144 03. Kelurahan Banjarejo Jl. Sekolahan 15 0351-498420 04. Kelurahan Demangan Jl. Jati Siwur 15 0351-491820 05. Kelurahan Kuncen Jl. Masjid Raya 16 0351-457199 06. Kelurahan Josenan Jl. Cokrobasonto 44 0351-468425 07. Kelurahan Kejuron Jl. Kapten Saputro 71 0351-464544 08. Kelurahan Manisrejo Jl. Tanjung Raya 0351-468244 09. Kelurahan Mojorejo Jl. Setya Budi 42 0351-494188