Chord Noah - Separuh Aku

[intro] D 
        Bm C#m-D D Em G 2x

              Bm  
Dan terjadi lagi 
      Em           G          A
kisah lama yang terulang kembali
Bm            D
Kau terluka lagi 
     Em           G           A
dari cinta rumit yang kau jalani

       Em      A   Bm 
Aku ingin kau merasa 
A         D       A/C#       Bm
kamu mengerti aku mengerti kamu
      Em      A   D
Aku ingin kau sadari 
   G    C          F#
cintamu bukanlah dia

[chorus]
       B     D#m G#m 
Dengar laraku, 
  F#    B        D#m         E
suara hati ini memanggil namamu
D#m      C#m    F#      
Karena separuh aku dirimu

[int] Bm C#m-D D Em G

             Bm
Ku ada di sini
    Em            G           A
pahamilah kau tak pernah sendiri
Bm             D
Karena aku selalu 
     Em          G          A
di dekatmu saat engkau terjatuh

       Em      A   Bm 
Aku ingin kau merasa 
A         D       A/C#       Bm
kamu mengerti aku mengerti kamu
      Em      A   D
Aku ingin kau sadari 
   G    C          F#
cintamu bukanlah dia


[chorus]
       B     D#m G#m 
Dengar laraku, 
  F#    B        D#m         E
suara hati ini memanggil namamu
D#m      C#m    F#      
Karena separuh aku dirimu

[int] E

[chorus]
F#     B     D#m G#m 
Dengar laraku, 
  F#    B        D#m         E
suara hati ini memanggil namamu
D#m      C#m    F#      
Karena separuh aku 
            B    D#m G#m 
menyentuh laramu
F#      B             D#m       E
Semua lukamu telah menjadi milikku
D#m      C#m    F#      
Karena separuh aku dirimu


Sumber : chordfrenzy.com

Bagaimana Ayam Jantan Mengetahui Waktu untuk Berkokok?

Sebelum bola lampu ditemukan, peternakan dijalankan berdasarkan ritme harian. Manusia pun seperti hewan, mengatur harinya berdasarkan matahari : mereka bangun saat matahari terbit dan tidur saat matahari terbenam.
Segera setelah matanya terbuka, ayam jantan langsung bertengger di atap kandang ayam dan berkokok, lalu semua yang mendengarnya akan menganggap dia yang paling bagus dan paling indah, sekaligus peringatan bagi mereka yang mencoba untuk masuk ke wilayahnya. Ayam jantan sering kali terbangun di waktu fajar menyingsing. Oleh karena itu, kokokan ayam jantan seolah pengumuman kepada semua orang bahwa sudah waktunya untuk bangun.
Sayangnya, kadang-kadang suara gaduh atau semacam penyakit sulit tidur membangunkan ayam jantan lebih awal dari biasanya sehingga ia berkokok di tengah malam. Peternak yang sering kali kelelahan karena bangun terlalu cepat akhirnya memilih untuk bangun sesuai dengan alarm pada jam mereka daripada menuruti kebiasaan ayam jantan berkokok sewaktu bangun pagi.

Sumber  : Einstein Aja Tanya Aku, Gafna Raizha

Resensi Negeri 5 Menara

 
Judul Novel                 : Negeri 5 Menara
Penulis                         : Ahmad Fuadi
Penerbit                       : Gramedia Pusaka Utama, Jakarta
Cetakan                       : I, Juli 2009
Tebal                           : 416 Halaman
Harga                          : Rp 50.000,00

            NEGERI 5 MENARA, novel karya A. Fuadi ini memperlihatkan betapa tingginya nilai sastra yang digunakan dalam pemilihan diksi juga majas yang digunakan. Begitu lembut juga mudah dipahami oleh berbagai kalangan. Tidak berlebihan. Sampul belakang buku ini berisikan komentar dari banyak tokoh terkemuka. Hampir semua komentar berisikan etika sastrawi, tidak komentar masalah penggunaan diksi.
            Berisikan upaya keras enam orang santri di sebuah pondok pesantren dalam menggapai obsesi dan cita-cita besar mereka. Setelah menghadapi kegiatan belajar-mengajar yangs sedemikian padat dan aturan kedisiplinan ekstraketat di Pondok Madani, Alif (Padang), Atang (Bandung), Raja (Medan), Dul Majid (Sumenep), Said (Mojolerto) dan Baso (Gowa) bersembunyi di bawah menara masjid Pondok Madani, membangun mimpi-mimpi masa depan dengan mantra “Man Jadda Wajada”.
            Alif tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi santri Pondok Madani di mana PM telah mencetak ulama hebat juga terkenal di segala penjuru. Sebab, sejak kecil dia sangat ingin menjadi seperti “Habibie”. Alif begitu kagum dengan sosok genius tersebut yang memberinya motivasiu untuk bersekolah di SMA dan melanjutkannya ke ITB. Namun, kehendak berkata lain, dia harus bertemu santri-santri keras seperti Baso yang mati-matian menghafalkan 30 juz Al Qur’an sebagai syarat untuk menuju sekolah impiannya. Begitu juga dengan sahibul menara yang lainnya yang memiliki mimpi lain.
            Hanya beberapa bukan waktu berbicara menggunakan bahasa Indonesia bagi santri-santri baru di Pondok Madani, setelah itu mereka wajib menggunakan bahasa Inggris dan Arab. Bila aturan tersebut dilanggar, ganjarannya tidak main-main. Bila tidak digunduli, sekurang-kurangnya bakal dapat jeweran berantai. Apabila pelanggarannya berat santri dapat dipulangkan. Saking kerasnya kemauan sahibul menara untuk menguasai percakapan dalam dua bahasa asing tersebut, igauan dalam tidur mereka pun terungkap dalam bahasa Arab.
            Dalam novel ini, A. Fuadi mampu member gambaran nyata tentang seluk-beluk dunia pesantren modern yang selama ini hanya menjadi cerita dari mulut ke mulut. Penggambaran yang diberikan mudah ditafsirkan juga sesuai keadaan aslinya. Pahit dan getir, riang da gamang kaum santri denagn humor khas pesantren ditandaskan dengan modus pengisahan yang menakjubkan. Lihat saja alas an yang sengaja dirancang sahibul menara agar mereka dapat izin keluar Pondok Madani, bersepeda mengelilingi Ponorogo dan tak lupa melintas di pintu gerbang pesantren putri walau hanya sekedar “nampang”.
            Begitu pula siasat Dulmajid yang memengaruhi ustad  Torik agar mendapat izin melihat bersama pertandingan final bulu tangkis di lingkungan Pondok Madani, padahal qanun (aturan pondok) menegaskan, santri PM dilarang menonton TV.  “Ust, lob antum itu mirip sekali dengan punya Icuk dan smes antum mirip Liem Swie King. Kalau nggak percaya, kita nonton langsung besok malam.” Ustad Torik langsung takluk dan terjadilah peristiwa bersejarah itu: TV masuk PM. Lewat rayuan khas kaum santri itu.
            Kelebihan novel ini adalah mengubah pola pikir kita tentang kehidupan pondok yang hanya belajar agama saja. Karena dalam novel ini selain belajar ilmu agama, ternyata juga belajar ilmu umum seperti bahasa inggris, arab, kesenian dll. Pelajaran yang dapat dipetik adalah jangan pernah meremehkan sebuah impian setinggi apapun itu, karena allah Maha mendengar doa dari umatNya.

Tag : Suhesti Varidah, Ambalinimas Mugareni, Sayyidah Afridatul I, Yupita RW.
 
 Aku, Aulia, Sasa, and Dek Novi


 My Special trip to Tawangmangu, Solo


With Om Windu, Fransisca, and a half of Advent

Laporan Pengamatan Jaringan Hewan



I.          Judul Kegiatan dan Tanggal Praktikum
a.    Judul Kegiatan                      : Pengamatan Jaringan Hewan
b.    Tanggal Praktikum               : 3 September 2012

II.       Tujuan Percobaan
     Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengamati struktur jaringan pada hewan.

III.     Dasar Teori
Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi sama. Cabang ilmu Biologi yang memepelajari khusus tentang jaringan disebut histology.
Macam-macam jaringan pada hewan:
1. Jaringan Embrional
Jaringan embrional adalah jaringan muda yang sel-selnya senantiasa membelah. Jaringan ini merupakan hasil pemebalahan sel zigot. Pada tahap awal terbentknya embrio, sel-sel penyusunnya mempunyai bentuk sama. Namun dalam perkembangan selanjutnya sel-sel tersebut akan membelah dan mengalami perubahan bentuk , proses ini disebut spesialisasi. Hasil spesialisasi ini antara lain, lapisan jaringan embrional.
Embrio hewan ada yang terdiri atas dua lapisan (disebut diploblastik), yaitu ectoderm (lapisan luar) dan entoderm (lapisan dalam). Contoh; Coelenterata.
Dan ada yang terdiri tiga lapisan (disebut triploblastik). Tiga lapisan ini tersebut adalah ekstoderm (lapisan luar), mesoderm (lapisan tengah) dan entoderm (lapisan dalam).Contoh ; cacing tanah,
siput, arthropoda dan chordate.
2. Jaringan Epitel
Adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Fungsi dari jaringan epitel antara lain:
a. Pelindung atau proteksi, missal epitel pada kulit dan rongga mulut
b. Sebagai kelenjar atau menghasilkan getah.
Kelenjar terbagi menjadi eksokrin (melalui sebuah saluran, contoh kelenjar keringat dan kelenjar air liur) dan endokrin (tidak mempunyai saluran khusus tetapi langsung melalui saluran darah, contoh kelenjar tiroid , kelenjar hipofisis dll).
c. Sebagai penerima rangsang (reseptor), disebut epitel sensori (neuroepitelium) contoh yang terletak disekitar alat indra.
d. Sebagi jalur lalu lintas transportasi zat. Artinya epitel dapat berfungsi sebagai penyerapan
zat ke dalam tubuh, contoh epitel pada jonjot usus. Epitel juga dapat berfungsi untuk mengeluarkan zat dari dalam tubuh, contoh pada nefron ginjal untuk lewatnya urine.
Berdasarkan bentuk dan susunannya, jaringan epitel dibedakan menjadi :
a. Epitel pipih berlapis tunggal,
antara lain terdapat pada pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput bagian dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal.
Fungsinya terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan.
b. Epitel pipih berlapis banyak,
Misalnya jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esofagus, vagina, rongga hidung. Fungsinya terkait dengan proteksi atau perlindungan.
c. Epitel kubus berlapis tunggal,
Misalnya sel epitel yang melapisi permukaan dalam lensa mata, permukaan ovary atau indung telur, saluran nefron ginjal.
d. Epitel Kubus Berlapis banyak
Misalnya, epitel yang membentuk saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat pada kulit
e. Epitel Silindris Berlapis Tunggal
Misalnya, jaringan yang melapisi permukaan dalam lambung, jonjot usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas.
Fungsinya berhubungan dengan sekresi, adsorbsi dan proteksi
f. Epitel Silindris Berlapis Banyak
Terdapat pada saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu, uretra serta permukaan alat tubuh yang basah.
g. Epitel Silindris Berlapis Banyak Semu (Epitel Silindris Bersilia)
Terdapat pada saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan.
Fungsi berhubungan dengan proteksi atau perlindungan, sekresi dan gerakan zat yang melewati permukaan.
h. Epitel Transisional
Merupakan epitel berlapis yang sel-selnya tidak dapat digolongkan berdasarkan bentuknya.
Bila jaringan menggelembung, bentuknya berubah. Biasanya membrane dasarnya tidak jelas.
IV.    Alat, Bahan, dan Cara Kerja
a.    Alat :
1.      Mikroskop
2.      Cawan
3.      Alat tulis

b.    Bahan :
1.      Preparat jaringan hewan

c.    Cara Kerja :
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Mengambil mikroskop, kemudian  mengatur cahaya supaya pengamatan melalui mikroskop dapat lebih jelas.
3.      Mengamati preparat awetan jaringan pada mikroskop dengan perbesaran yang sesuai (yang dibutuhkan).
4.      Menggambar hasil pengamatan pada lembar/kertas yang sudah dipersiapkan.

V.      Hasil:

No
Preparat
Gambar Pengamatan
Gambar dari Internet
1.
Otot lurik (Skeletal Muscle)
otot lurik.jpg
2.
Hyaline Cartilage
hyaline_cartilage.jpg
3.
Otot polos kucing







otot pls kcng.jpg
4.
Mammal Striated Muscle







msm mrgkn.jpg
5.
Otot polos
otot polos.jpg
6.
Hard Bone
hard bone.jpg
7.
Otot Jantung
otot jtg.jpg


VI.    Pembahasan
Gambar atau data di atas merupakan gambar yang penulis peroleh melalui pengamatan mikroskop. Apabila ada perbedaan dengan gambar yang diambil dari internet atau sumber lain, mungkin saja terdapat kesalahan yang penulis lakukan selama pengamatan. Antara lain karena faktor cahaya yang terlalu redup atau memang karena kondisi preparat yang kurang baik.

a.      Otot lurik
Jaringan ini tersusun atas sel-sel otot yang disebut fibril. Setiap fibril tersusun atas miofibril. Miofibril tersusun atas senyawa protein rangkap yaitu aktin dan miosin. Miofibrilnya mempunyai garis-garis gelap dan garis-garis cerah yang memberi aspek bergaris melintang. Otot ini mempunyai banyak inti yang terletak di pinggir. Otot ini banyak terdapat  pada rangka, sekitar anus, mulut, mata, dan sebagainya.

b.      Otot polos
Sel otot polos seperti kincir dengan ujung runcing, dan mempunyai nukleus yang terletak di tengah. Serat miofibrilnya sangat halus dan tidak tampak memiliki garis-garis gelap. Otot ini banyak terletak pada organ-organ bagian dalam seperti terdapat pada dinding pencernaan makanan, dinding pembuluh darah, dinding saluran pernapasan.

c.      Otot polos pada kucing
Bentuk dan strukturnya hampir sama dengan otot polos.

d.      Hyaline Cartilage
Jaringan ini terdiri atas sel tulang rawan yang terlindungi oleh fibrosa tipis, tersimpan pada suatu rongga dalam matriks. Jaringan ini merupakan jaringan penguat yang bersifat fleksibel.

e.      Hard Bone
Pada jaringan ini banyak terdapat bentuk lingkaran (bulat) dengan bintik-bintik kecil di sekitarnya.

f.       Mammal Striated Muscle    
Bentuknya seperti cabang tanaman (daun) dengan dikelilingi dengan bentuk bulat di sekelilingnya.

g.      Otot jantung
Otot jantung tergolong otot lurik sehingga miofibril dan bentuk selnya seperti otot lurik tetapi inti terletak di tengah. Mempunyai serabut yang bercabang, yang berhubungan satu dengan yang lain melalui ujung-ujungnya, hubungan ini disebut sinsitium. Bila otot jantung berkontraksi akan menimbulkan tenaga yang amat penting untuk memompa darah keluar jantung.

VII.  Simpulan
Kesimpulan dari pengamatan diatas adalah pada setiap jaringan sel hewan memiliki bentuk masing-masing yang berbeda. Selain itu juga memiliki fungsi yang berbeda. Setiap jaringan memiliki kesinambungan antara jaringan yang satu dengan yang lain dan akan bekerja sama melakukan suatu fungsi kemudian membentuk sistem organ.

VIII.    Daftar Pustaka
2.      Tentor, Forum.2011.Metide Cling Biologi.Jogjakarta:Pustaka Widyatama




Kebumen, 4 Agustus 2012
 Praktikan,


                                                                                        Intan Larasati Dewi