KRD MADIUN JAYA
Masyarakat
pengguna jasa kereta api, khususnya pelanggan Madiun Jaya, tampaknya
boleh berbangga dan bernafas lega. Pasalnya, Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Kementerian Perhubungan memasang alat keselamatan
Automatic Train Protection (ATP) untuk meminimalkan tabrakan kereta api.
KRDI Madiun Jaya menjadi salah satu pilot project ini. Diharapkan,
seluruh kereta api di Jawa telah dilengkapi Automatic Train Protection
(ATP) pada tahun 2015.
“Kami ingin mengurangi ketergantungan
kereta api di Indonesia pada faktor manusia, terutama untuk meningkatkan
keselamatan,” kata Direktur Keselamatan Ditjen Perkeretaapian Hermanto
Dwiatmoko. “ATP ini adalah peralatan keselamatan yang dapat mengatur
pergerakan kereta api secara otomatis dengan memberhentikan kecepatan
kereta api seusai dengan kondisi jalan apabila kecepatan kereta api
melebihi batas kecepatan yang diijinkan atau masinis melanggar sinyal.
Dengan demikian dapat meminimalisasi kecelakaan,” kata Hermanto.
Automatic Train Protection (ATP) ini akan dipasang di lokomotif
penggerak kereta serta stasiun-stasiun kereta di seluruh tanah air.
Dia menjelaskan dana yang dibutuhkan
untuk memasang alat keselamatan kereta api ini senilai Rp1 triliun yang
dimulai tahun ini hingga 3 tahun ke depan. ATP ini akan dipasang di 424
stasiun kereta api di seluruh Indonesia, 350 lokomotif kereta rel diesel
dan 400 kereta rel listrik.
Hermanto menjelaskan, tahun ini alat keselamatan ATP dipasang pada tiga unit KRDE Prambanan Ekspres, dua unit KRDE Madiun Jaya,
dan dua unit KA Uji Ditjen Perkeretaapian dengan uji coba pada lintas
Solo - Yogyakarta - Kutoarjo. Setelah uji coba, alat ATP ini akan
langsung dipakai.
Pada prinsipnya, ATP dapat menghentikan
kereta api dengan otomatis, begitu sinyal tanda berhenti dilanggar. Baik
oleh karena pelanggaran disengaja ataupun tidak disengaja. Otomatisasi
ini terjalin melalui konektivitas antara perangkat di ruang kemudi di
lokomotif, dan track balise atau sensor pergerakan kereta di lintas.
Hermanto menjelaskan sistem persinyalan
yang dilengkapi dengan ATP ini, dalam 4 detik sistem ini akan
memberitahukan masinis untuk mengurangi kecepatan jika masinis tidak
mengurangi kecepatan padahal sudah mendeteksi sinyal muka kuning.
Selanjutnya, setelah melewati sinyal
muka, bila kecepatan KA masih melebihi kecepatan maksimum maka ATP akan
langsung melakukan service brake. Selama aspek tidak aman (merah pada
sinyal muka), maka ATP akan bekerja secara otomatis sehingga ATP akan
langsung melakukan emergency brake (penghentian mendadak).